Kertomulyo|| 14 october 2016
Pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak 1 miliar yang akan dilakukan warga NU
seluruh dunia pada tanggal 21 Oktober malam mendatang dengan skema satu paket
4444. Jumlah tersebut merupkan ijazah masyhur yang ada di kalangan kiai-kiai
NU.
Begitu juga Takmir Masjid di desa Kertomulyo, yang mendapat surat edaran dari kabupaten pati. Dihimbau untuk bersama-sama dengan ormas islam lainya membacakan sholawat nariyah.
Kemarin,(14/10) setelah sholat jumat pengurus IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) diundang rapat bersama Takmir membahas kegiatan yang akan diselenggarakan jumat depan (21 Oktober) depan.
Menurut salah seorang panitia PBNU Pusat, Muhammad Aqil Irham, pelaksanaan kegiatan
tersebut dilakukan melalui warga NU yang berada di majelis ta’lim dan pondok
pesantren dan warga NU yang dikoordinir secara struktur.
Untuk majelis ta’lim dan pesantren bisa saja satu majelis mengambil paket
lebih dari satu satu, tergantung jumlah jama’ahnya.
“Tapi paket minimal satu majelis satu paket yaitu 4444,” katanya ketika
dihububungi NU dari Jakarta, Sabtu (8/10).
Kalau jumlah jama’ah atau santri pondok pesantren yang turut serta pada
peringatan Hari Santri tersebut berjumlah ribuan, bisa mengambil paket besar
misalnya 125, atau 250 paket.
“Satu paket itu bisa dihabiskan oleh 25 orang santri di mana setiap santri
membaca sekitar 177 kali. Bila 1 paket dihabiskan oleh 44 santri, maka setiap
santri cukup membaca satu putaran tasbih ditambah 2 yaitu 101 kali baca. Jadi
jumlah paket bisa 1, 15, 25, 125, 250 tergantung jumlah kehadiran jamaah,”
jelas Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ini.
Sedangkan pelaksanaan untuk tingkat struktur NU, PBNU memberlakukan 3
cluster. Cluster 1 A berbasis Ranting (desa) diberlakukan untuk Jawa
Timur dan Jawa Tengah. Cluster 1B berbasis MWCNU (kecamatan) diberlakukan untuk
Jawa Barat, Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Sementara cluster II, lanjutnya, berbasis PCNU (kabupaten) dan sebagian
MWCNU. Terakhir, cluster III hanya berbasis PCNU. Cluster tersebut diberlakukan
kepada Nusa Tenggara Timur, Papua, Maluku dan lain-lain.
Pembacaan Shalawat Nariyah secara serentak tersebut diperkirakan akan
dilakukan di sepuluh ribu tempat. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Rais
‘Aam PBNU akan hadir pada di tempat berbeda untuk turut serta membaca Shalawat
Nariyah tersebut.
http://www.nu.or.id/post/read/71831/ini-skema-pembacaan-shalawat-nariyah-1-miliar