Minggu, 10 April 2016

Pemuda Pilar Kebangkitan

Oleh : Hanna Ella Monica
         “Pemuda”, ya..jika mendengar kata ini apa yang terbesit dalam pikiran kalian?. Sebenarnya apa sih arti dari pemuda itu? 
   Pemuda itu individu yang bila dilihat secara fisik  dan psikis sedang mengalami perkembangan baik perkembangan fisik maupun emosional, sehingga pemuda disebut sebagai sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang dan juga  sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Ada juga yang mengatakan kalau pemuda merupakan individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Di masa muda inilah biasanya seseorang menyebut pencarian jati diri. Di masa muda inilah, kalian memilih untuk menjadi orang yang masuk dalam pergaulan yang baik ataupun tidak. Di masa muda inilah masa depan ditentukan.  Dan kitalah para pemuda yang menentukan nasib daerah maupun Negara kita nantinya mau seperti apa.
       Ada riwayat hadits mengatakan : “Tidak tergelincir dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai Allah menanyakan empat hal: umurnya, untuk apa selama hidupnya dihabiskan; masa mudanya, bagaimana dia menggunakannya; hartanya, darimana dia mendapatkan dan untuk apa saja dihabiskan; dan ilmunya, apakah dia amalkan atau tidak.” (HR Tirmidzi)
Melihat hadis di atas, terlihat jelas bahwa masa muda mempunyai posisi yang sangat penting. Para pemuda dituntut untuk memberikan gebrakan dalam membangun kemajuan. Tapi bersamaan dengan itu, justru masa muda adalah masa yang penuh dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam pikiran maupun jiwa, yang tak jarang menyebabkan hidupnya terguncang. Dalam kondisi seperti itu, peluang terjerumus ke dalam keburukan dan kesesatan yang dibisikkan setan sangatlah besar.  Contoh saja para pemuda yang seharusnya mampu untuk mencapai segala impiannya malah justru terjerumus pada pergaulan yang salah, karena mereka belum mampu untuk mengendalikan nafsu yang menjadi godaan terbesar dari mereka.
     Jika berbicara tentang kekuatan pemuda, tidak diragukan lagi kalau pemuda mempunyai potensi besar untuk perubahan. Maka sangat sesuai apabila tugas-tugas besar diamanahkan ke tangan para pemuda. Sejarah telah membuktikan betapa para pemuda telah mampu mensukseskan berbagai agenda besar serta mampu mewarnai dunia. Kalau kita perhatikan dalam Sirah Nabi misalnya, Rasulullah SAW dalam memulai agenda da’wahnya dengan target para generasi muda atau pun pemimpin. Dengan cara itu beliau telah mampu membina asas perjuangannya dengan dukungan para pemuda. Sehingga hasilnya benar-benar luar biasa, da’wah Islam mampu tetap kokoh dari segala tekanan dan penindasan. serta tetap teguh walaupun diperangi dari dalam oleh kaum kafir Quraiys dan kaum munafik Yahudi. Sebagai contoh pemuda Islam Sultan Muhammad Al Fatih yang dalam usia muda telah mampu memimpin pasukan perang dan berhasil menaklukan Kota Konstantinopel. Juga yang dilakukan oleh Sultan muda legendaris Salahudin Al Ayyubi yang dengan keberanian dan keimanannya mampu mengalahkan tentara salib serta merebut tanah Baitul Maqdis.  Dalam sejarah perjuangan Indonesia pula  para pemuda muslim ikut andil  dalam upaya memperjuangan kemerdekaaan. Para pemuda kita telah berani berkorban dan mempertaruhkan nyawa mereka untuk berperang melawan penjajah. Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928 merupakan salah satu wujud kepedulian mereka dalam rangka memulai langkah perjuangan menuju negara Indonesia yang merdeka. Para pemuda pulalah yang telah berusaha dan berkorban untuk mewujudkan terjadinya reformasi pada sebelas tahun yang lalu. Sehingga terjadi perubahan besar di negara kita dan sekarang bisa malaksanakan demokrasi dengan leluasa.
     Dalam salah satu ceramahnya Syeikh Dr.Yusuf Al Qardawi yang berjudul “Risalah lis Sabab al Muslim” atau berarti, pesan untuk pemuda muslim. menarik untuk disimak, terutama bagi kalangan kaum muda muslim. Dalam ceramah tersebut beliau menggugah semangat pemuda muslim untuk bangkit dan maju. Karena beliau sangat prihatin dengan keadaan pemuda muslim hari ini yang terpuruk dalam kemunduran dan kurang mengikuti pedoman Islam. Dalam ceramah tersebut beliau menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang patut dilakuan oleh pemuda muslim untuk menyongsong kebangkitan kembali. Diantaranya, pemuda muslim harus selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal, tak hanya urusan dunia tetapi juga urusan akhirat. Melihat kondisi umat Islam sekarang ini yang sedang berada dalam ketertinggalan, maka pemuda-pemuda muslim merupakan kunci kebangkitan. Apabila semua pemuda muslim telah menyadari serta mau memulai langkah ke arah kebangkitan maka kegemilangan Islam mendatang tinggal menunggu waktu.
    Saatnya Untuk Bangkit
     Maka sudah saatnya generasi muda Islam untuk segera bangkit, karena para pemuda muslim mempunyai tanggung jawab besar untuk memulai perjuangan. Sudah terlalu lama umat Islam berada dalam kemunduran. Umat Islam sudah tidak sepatutnya untuk tetap terlena, kita harus menyiapkan segalanya untuk bangkit. Diantaranya tentu saja harus berkaca dari pengalaman sejarah, seperti bagaimana generasi terdahulu mampu mencapai kemenangan dan kegemilangan. Semangat juang untuk mengangkat kalimatullah harus kembali dihidupkan pada diri setiap pemuda muslim. Dan yang utama adalah berpegang teguh pada ajaran Al-Qur’an supaya memiliki kekuatan dan keimanan yang teguh serta mempunnyai panduan dalam berjuang. Dalam bukunya yang berjudul Ma’alim fith Thariq, Sayyid Qutb menerangkan bahwa salah satu cara umat Islam untuk mampu mencapai kemajuan ialah dengan menciptakan generasi-generasi yang unggul,generasi yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam hidupnya. Dengan demikian sangat sayang sekali seandainya dalam proses kebangkitan ini pemuda muslim lalai dan tidak turut serta mengambil bagian,.
 Rasulullah SAW juga telah bersabda, “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan  kecuali naungan-Nya: …dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).
    Pada dasarnya masa muda adalah masa keemasan manusia. Dan masa yang sangat berharga itu tidak boleh terlewatkan begitu saja. Pemuda harus selalu mengisi waktu mudanya ini dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat hingga mencapai prestasi yang gemilang. Semua itu tentu saja tidak akan terwujud apabila mereka tidak mampu mengatur waktu dengan baik dan efektif. Waktu yang setiap saatnya terus berganti harus dilalui dengan perencanaan dan dipandang dengan bijak. Karena setiap pemuda pasti mempunyai rasa ambisius yang besar tentang impian-impiannya. Mumpung masih muda, baiknya kita  membuat catatan-catatan tentang segala impian kita dan ditulis pada selembar kertas, kalau perlu dipajang sebagai acuan semangat dalam kita berproses. Hasil  tak akan ada jika kita hanya diam, bermalas-malasan, enak-enakan tanpa ada perjuangan. Yakinlah bahwa hasil tak akan menghianati usaha. Untuk itu manfaatkan waktu mudamu dengan sebaik-baiknya sebelum datang masa tuamu.
Hasan al-Banna pernah berkata, “Di setiap kebangkitan pemudalah pilarnya. Di setiap pemikiran  pemudalah pengibar panji-panjinya.”
    Nah…ini saatnya bagi kita sebagai pemuda pemudi Islam untuk menunjukkan kekuatan kita yang sebenarnya, membuktikan bahwasanya kita para pemuda benar-benar bisa  menjadi  agent of change yang dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik, dapat berkontribusi besar dalam upaya  menyebarkan dakwah Islam, maupun dalam hal memajukan daerah bahkan Negara kita.
Semangat berproses:)

0 komentar:

Posting Komentar